Konten Terbaru Karya Lomba
Menampilkan 12 dari 107 Konten
Jobfair
Karya LombaVIDEO
Promosi Jobfair SMKN 1 Nanggulan Kulon Progo
Yogyakarta Melangkah Bersama Budaya
Karya LombaVIDEO
Video ini menceritakan 3 kisah yang berbeda. Jasmine yang merupakan seorang Kpopers mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah Aksara Jawa, padahal ia sendiri merupakan keturunan asli Jawa. Hal ini menggambarkan dampak negatif dari perkembangan teknologi di era milenial. Dimana perkembangan teknologi menyebabkan generasi milenial menjadi enggan untuk mepelajari budayanya sendiri, daripada budaya luar. Begitu pula dengan Alya yang merupakan penduduk asli Yogyakarta, namun ia tidak fasih dalam berbahasa Jawa di kehidupannya sehari-hari. Hal ini menggambarkan pengaruh lingkungan sekitarnya yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia atau asing dalam berkomunikasi. Namun Indra bertolak belakang dengan hal-hal tersebut. Indra justru tertarik dengan budaya-budaya lokal Yogyakarta, hal tersebut ditunjukkan oleh ketertarikannya untuk mengunjungi beberapa tempat ikonik di Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang asing yang tertarik dan ingin mempelajari budaya Yogyakarta daripada warga lokalnya sendiri.
EMPATII
Karya LombaVIDEO
empati, kapasitas untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain dari sudut pandang mereka.
NGLESTANTUNAKEN BUSANA NYAYOGYAKARTA
Karya LombaVIDEO
Ing kalodhangan menika kula badhe ngrembag salah satunggaling tradhisi masyarakat Jogja, salah satunggaling tradhisi masyarakat Jogja ingkang badhe kula wedharaken inggih menika busana adat Kemis Pahing. Kagem ngestantunaken budaya adiluhung menika Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ngedahaken saben dnten kamis ahing para warga kalebet punggawa pamarintah utawi pegawai ngagem busana tradisional lurik. Pramila teks menika ngandharaken busana adat Kemis pahing.
Lomba Video Edukasi bagi siswa SMA/SMK
Karya LombaVIDEO
Maya 17th kelas 11 SMK, seorang siswi SMKN 1 Yogyakarta yang memiliki usaha online berupa baju, karena memiliki usaha online Mila selalu menyempatkan waktu istirahat sekolah untuk mempromosikan dagangannya melalui live tiktok. Namun disaat Maya mempromosikan dagangan ada teman sekelas Maya yaitu Lova dan Ernesta, mereka tidak suka dengan apa yang dilakukan Maya, sehingga berusaha untuk menjatuhkan usaha Maya, salah satu dari mereka sampai membuat fake account untuk menjatuhkan usaha Maya melalui kolom komentar saat Maya melakukan live tiktok, serta memposting status whatsapp kegiatan Maya saat live tiktok dengan caption yang menjatuhkan Maya. Hal itu membuat mental Maya down, seiring berjalannya waktu wali kelas Maya pun menyadari perbedaan dari sikap Maya yang berbeda dari biasanya. Lalu wali kelas Maya pun memberi motivasi dan semangat untuk Maya sehingga mengembalikan semangat Maya untuk berjualan lagi dan menghiraukan hujatan yang tertuju kepadanya, lalu Maya pun kembali berjualan dengan semangat, hal itu justru membuat teman Maya yang awalnya ingin menjatuhkan Maya menjadi tertarik untuk belajar berjualan seperti Maya
PENDIDIKAN BUDAYA JOGJA ERA MILENIAL
Karya LombaVIDEO
PENDIDIKAN BUDAYA JOGJA ERA MILENIALPenulis skrip : Dimas andika putraCast :1. Nadia aprillia maharani2. Dimas andika putra3. Afita puspita anggraini
" NGAJENI " Media Kreatif Bamsayota
Karya LombaVIDEO
Film ini menceritakan seorang anak kota yang bernama Angel, Angel dan kedua orang tuanya tinggal di kota. Suatu saat Angel mendapatkan kabar bahwa dia harus pindah ke Yogyakarta karena tugas ayahnya dipindahkan ke kota tersebut, Angel yang kaget dan tidak bisa mengelak dia terpaksa mengikuti kemauan kedua orang tuanya. Sesampainya di Yogyakarta, dengan efek lingkungan tempat tinggal sebelumnya sikap Angel sangat tidak sopan atau tidak "Ngajeni" lalu Angel bertemu dengan kedua temannya yaitu cece dan anaa. Cece dan Ana yang mengetahui sikap Angel yang tidak ada "Ngajeni" memberitahu bahwa kita sebagai manusia harus mengajeni atau "Ngajeni" orang yang lebih tua dari kita.Karena sejatinya manusia itu adalah "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo waktu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu" Mari kita sukseskan program "Ngajeni"
PESONA JUMPUTAN
Karya LombaVIDEO
Yogyakarta merupakan kota pariwisata. Kota ini memiliki banyak produk lokal berupa wastra yang khas yaitu Jumputan. Jumputan sendiri merupakan hasil dari teknik ikat celup yang dibuat dengan cara menjumput lalu mengikat sebelum dilakukan pencelupan. Pengikatan kain berfungsi untuk menghalangi masuknya warna pada saat proses pencelupan. Kekhasan Jumputan Jogja bisa dilihat dari isen-isen dan jenis jelujur yang digunakan. Busana Jumputan ini biasanya dapat dijumpai pada sindur, dhodhot, kemben, penutup angkin/stagen, dan masih banyak lagi.Adapun proses pembuatan Jumputan di mulai dari menyiapkan pola gambar, memindahkan pola/motif pada kaos, melakukan proses penjelujuran/menjahit dan mengisi sesuai motif, proses mengikat, proses pewarnaan, proses pembuka ikatan, proses pencucian, dan terakhir proses mengangin-anginkan baju. Pengenalan Jumputan di SMK Negeri 4 Yogyakarta sebagai kearifan lokal yang patut dilestarikan dilakukan pada saat pekan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang lebih dikenal sebagai pekan P5. Dengan mengenalkan proses pembuatan hingga menghasilkan kaos yang siap digunakan sebagai seragam kelas, siswa diharapkan mengenal, mencintai dan melestarikan wastra lokal yang sarat makna. Manfaat lainnya adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan mampu menghasilkan produk lokal yang bercita rasa unik.
SELENCO (Implementasi Pendidikan Khas Kejogjaan)
Karya LombaVIDEO
Film edukasi “SLENCO” menceritakan Pak Yudi guru di sebuah sekolah dasar yang sangatsederhana. Ia merupakan guru honorer yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendidik dan mengajar peserta didik yang diamanahkan kepadanya. Toha salah satumuridnya tiga hari berturut tidak masuk sekolah tanpa kabar. Pak Yudi berusahamenghubungi ibunya Toha dan berhasil. Pak Yudi pun memanggil ibu dari Toha untuk ke sekolah. Setelah bertemu dan bermusyawarah bersama, ternyata terjadi kesalah pahaman antara Ibu dari Toha dan Pak Yudi wali kelas Toha yang menyebabkan Toha dilarang masuk sekolah oleh ibunya. Kesalahpahaman pun dapat terselesaikan setelah adanya komunikasi dari kedua belah pihak. Dalam film ini diselipkan beberapa adegan yang berisi PendidikanKhas Kejogjaan yang mengajarkan tata krama dalam kehidupan sehari – hari pada masyarakat Yogyakarta diantaranya ngapurancang, jempol, nuwun sewu atau ndhereklangkung, matur nuwun, nyuwun pangapunten, mangga, dan Injih.
SINDI TARA "Sejarah Islam di Nusantara"
Karya LombaAPK
Aplikasi ini berisi Materi Pembelajaran Mata Pelajaran PAI-BP Kelas XII SMA/SMK Semester Gasal Kurikulum 2013 / Kurtilas. Aplikasi ini dibuat untuk Membantu Belajar Siswa secara mandiri, terlebih siswa SMK Kelas XII Minggu Efektif Belajarnya berkurang karena mengikuti Praktik Industri. Keunggulan Aplikasi ini diantaranya adalah :1. User Interface (UI) mudah dipahami dengan Icon yang Familiar2. memuat Materi yang Relatif lebih Lengkap3. Desain Yang Ramah mata karena bertema Alam4. Ada Game Interaktif dan Uji Kompetensi untuk melihat Progres Belajar
GUMREGAH
Karya LombaVIDEO
Gumregah artinya semangat. Kita sebagai masyarakat Yogyakarta harus senantiasa semangat dalam menjaga budaya dan kekasan Yogyakarta. Sebuah video edukasi dari Tim SMA Negeri 1 Bambanglipuro:1. Ratna Endah Pamuji, M.Pd.2. Anggraeni Ratna Winanti, M.Pd.3. Oktavia Fitriani, M.PdYogyakarta ...Tentu tak asing lagi, sebuah provinsi yang terkenal dengan wisata dan pendidikannya. Tidak sekadar itu, budaya Yogyakarta terus menerus menjadi keindahan tersendiri di hati masyarakat. Yogyakarta, memiliki kearifan tersendiri yang tentunya kas dan menjadi pembeda dari yang lain. Beberapa di antaranya adalah tata cara berpakaian Gagrak Ngayogyakarta, penggunaan bahasa Jawa, dan sesuatu yang terus dijaga, yakni tata krama. Sekolah, sebagai salah satu tempat untuk terus menjaga dan melestarikan kearifan lokal kas kejogjaan. Maka dari itu, sekolah tetap memegang teguh semboyan pendidikan dari Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara. Semboyan pendidikan Ki Hajar Dewantara melambangkan kekhasan Indonesia yang tentu mempunyai arti yang sangat penting danmendalam. Semboyan ini terdiri dari 3 yaitu, Ing ngarsa sung tulada, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Berikut arti dari semboyan beserta contohnya:1. Ing Ngarsa Sung TuladaSeorang pemimpin/guru, harus memberikan suri tauladan bagi siswanya. Hal tersebuttercermin dari:a. Sapa pagi, yang mencerminkan budaya 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun)b. Membantu orang sekitar, contohnya membantu siswa yang sakit/pingsan saat upacarabenderac. Mengajak siswa untuk menjalankan ibadah2. Ing Madya Mangun KarsaGuru di tengah kegiatannya, tetap memberi semangat siswa untuk terus belajar maupunberprestasi. Misalnya:a. Guru membimbing lomba FIKSIb. Guru membimbing musikalisasi puisi3. Tut Wuri HandayaniGuru di belakang, memberikan semangat atau dorongan siswanya. Hal ini dapat dicontohkan dari:a. Guru mendampingi siswa membersihkan kelasnyab. Guru mendampingi siswa dalam merencanakan kegiatan belajar di kelasContoh-contoh dari semboyan pendidikan tersebut tidak hanya diterapkan saat ini, tetapi juga pada kehidupan masa datang. Mari kita terus menjaga martabat dan membangun karakter bangsa melalui pendidikan kearifan lokal kas kejogjaan. Jogja bermartabat: Jogja Istimewa!
Film Pendek | Qanaah
Karya LombaVIDEO
SinopsisSeorang anak bernama Janu, dia berumur 17 tahun dan sekolah di tingkat SMA. Setiap berangkat ke sekolah di pagi hari, Janu selalu dibuatkan bekal oleh ibunya dan Janu selalu makan bekal itu, Hingga akhirnya dia merasa bosan dan tidak memakan bekalnya dikarenakan Janu sudah bosan karena bekalnya itu2 saja tidak bervariatif.Di Sekolah, Janu selalu memberikan bekalnya kepada temannya, Hanung. Janu memberikan bekalnya kepada Hanung saat pulang sekolah. Namun Hanung bingung, dia tidak pernah melihat Hanung memakan bekalnya. Lalu Janu semakin bingung ketika dia melihat Hanung pulang lewat belakang, bukan lewat depan. Hal itu membuat rasa penasaran Janu tinggi.Besoknya, Janu diberikan bekal oleh ibunya lagi, namun bekalnya diberikan ke Hanung lagi di sekolah. Saat jam pulang sekolah, Janu akhirnya mengikuti Hanung dengan alasan ingin main kerumahnya. Akhirnya Janu ikut bersama Hanung. Saat perjalanan, rasa penasaran Janu akhirnya terbayarkan, selama ini ternyata bekal yang dikasih ke Hanung itu, dikasih lagi ke anak pinggir jalan yang sedang kelaparan. Si Hanung memberikan bekal itu ke anak pinggir jalan itu, lalu dia mengajak Janu untuk makan bersama. Disitulah Janu mulai memahami bahwa makanan yang dia anggap membosankan, itu sebenarnya adalah permata di mata orang lain.Dengan kejadian tersebut, mengingatkan kita bahwa pentingnya pendidikan Etika, Moral dan Adab terhadap makanan. Karena di jaman era sekarang sedikit sekali orang yang bisa bersyukur terhadap hal yang sudah diberikan oleh Tuhan, Karena kurangnya pemahaman Etika, Moral dan Adab terhadap makanan.